Aug 21, 2015

Posisi Critical Realism



Pendukung critical realism menganggap bahwa pelaku tidak membuat atau membangun realitas sosial di masa sekarang. Struktur realitas sosial selalu merupakan kodrati. Apapun yang dilakukan aktor terjadi dalam kondisi yang sudah ada (Archer, 1995; Bhaskar, 1989). Dengan demikian, untuk bertindak, pelaku harus menggunakan struktur, dan, lebih tepatnya, kekuatan causal mereka. Dengan demikian, mereka dapat mereproduksi institusi yang ada atau mengubahnya. Reproduksi kelembagaan tidak memerlukan upaya khusus, prilaku lembaga sudah berpola mereproduksi dirinya sendiri. Di sisi lain, perubahan kelembagaan atau penciptaan menyiratkan upaya tertentu, karena itu kewirausahaan  kelembagaan harus melampaui rutinitas yang ada untuk menguraikan dan membangun yang baru.
Critical Realist menekankan bahwa pelaku memiliki refleksivitas (ciri-ciri umum dalam kehidupan sosial) dan tidak hanya “culture dopes” (obat bius budaya –mengharapkan masa depan yang stabil dengan bertindak sesuai dengan bangunan sosial yang sudah ada– ). Namun, refleksivitas ini tidak berkembang dan tidak berlaku dalam kelembagaan (Archer, 2002). Untuk mengembangkan model baru, aktor membangun logika kelembagaan yang ada yang merupakan kondisi yang diperlukan dari setiap tindakan manusia yang disengaja. Mereka dapat saling bertentangan serta saling melengkapi (Friedland dan Alford, 1991). Hal ini terutama berlaku dalam masyarakat kontemporer barat, di mana ada banyak logika tidak konsisten (Berger dan Luckmann, 1995; Bolstanski dan Thevenot, 1991). Keragaman logika kelembagaan mendefinisikan dunia kognitif beragam di mana aktor dapat menemukan prinsip-prinsip untuk membenarkan lembaga baru dan menantang yang sudah ada. Logika institusional tidak memberikan lembaga 'siap pakai'. Kewirausahaan kelembagaan hanya dapat menggunakannya sebagai prinsip-prinsip yang mendasari untuk membenarkan yang ingin membangun lembaganya. Kewirausahaan kelembagaan tersebut harus melihat lembaga secara nyata sesuai dengan logika yang dipilih dan kepentingan sekutu potensial mereka (Benford dan Snow, 2000).

No comments:

Post a Comment

Tulisan Baru

Jamur Tiram peluang dan manfaatnya

  Jamur tiram merupakan salah satu tanaman yang dapat tumbuh dengan mudah pada media kayu lapuk, dapat dikonsumsi serta bernilai ekonomi. ...