Kegiatan pertanian merupakan mata pencaharian terbesar penduduk didunia
termasuk di Indonesia. Selama periode sepuluh tahun terakhir kontribusi
pertanian terhadap pendapatan nasional atau PDB Indonesia mengalami penurunan
dari sekitar 50% pada tahun 60-an menjadi 20,2% pada tahun 1997. Dan pada tahun
2012 Pertanian menyumbang 11,42 % dari PDB (Produk Domestik Bruto). Salah satu
penyebab menurunnya kontribusi pertanian pada PDB adalah menurunnya jumlah
lahan pertanian di Indonesia. Penurunan ini terjadi karena perubahan fungsi
lahan pertanian.
Kegiatan pertanian menyediakan lapangan pekerjaan
sebesar 38.880.000 orang di tahun 2012 atau sekitar 33 % dari angkatan
kerja nasional. Kegiatan pertanian ini sangat besar pengaruhnya dalam mengurangi angka
pengangguran di Indonesia sehingga kegiatan pertanian ini tidak dapat
diabaikan. Mengingat negara Indonesia merupakan negara yang subur, kaya akan
sumber daya alam, sehingga berpotensi tinggi dalam mengembangkan usaha
pertanian. Dengan memanfaatkan sektor pertanian dinegara kita maka akan
meningkatkan pula sektor sektor-sektor lainya dalam memajukan bangsa.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kontribusi sektor
pertanian dalam PDB, pemerintah harus mampu menciptakan integrasi kebijakan
industrialisasi nasional yang berbasis pada pertanian. Kebijakan yang lebih
memilih berpihak pada sektor industri dengan mengabaikan integrasi antara
industri dan pertanian harus diubah. Menurut Lypton dalam Momose (2001), adalah
bias perkotaan yang dicirikan: 1) memprioritaskan industri daripada pertanian,
2) pengalokasian sumberdaya yang lebih besar ke masyarakat kota daripada
masyarakat desa, 3) memprioritaskan industri daripada pertanian.
Sebagai Negara agraris seharusnya sektor pertanian
diprioritaskan lebih dulu, jika industrialisasi akan dilakukan. Keberhasilan sektor
industri tergantung dari suatu pembangunan pertanian yang dapat menjadi
landasan pertumbuhan ekonomi. Menurut rahardjo (1990) ada dua alasan mengapa sektor
pertanian harus dibangun terlebih dahulu:
- Barang-barang hasil industri memerlukan dukungan daya beli masyarakat petani yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia, maka pendapatan mereka perlu ditingkatkan melalui pembangunan pertanian.
- Industri juga membutuhkan bahan mentah yang berasal dari sektor pertanian dan karena itu produksi hasil pertanian menjadi basis bagi pertumbuhan industri itu sendiri.
Alasan kedua diatas dapat memberikan petunjuk bahwa
industri yang cocok untuk Negara agraris adalah industri yang berbasis pada
pertanian atau agroindustri. Masing-masing industri harus mempunyai keterkaitan
antara hulu sampai ke hilir.