1.
Data Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah
satu penjual Capcin di daerah jember yang menghasilkan 3 produk yaitu Capcin,
Teh cincau dan Teh rasa diperoleh data sebagai berikut:
Bahan
Baku
|
Produk
yang dihasilkan
|
Persediaan
|
||
Capcin
|
Teh
Cincau
|
Teh
rasa
|
||
Capucino (kg/cup)
|
1/100
|
-
|
-
|
3 (kg)
|
Cincau (kg/cup)
|
1/25
|
1/25
|
-
|
4 (kg)
|
Susu (kaleng/cup)
|
1/20
|
-
|
-
|
2 (kaleng)
|
Serbuk rasa teh (bungkus/cup)
|
-
|
1/20
|
1/20
|
3 (bungkus)
|
Gula (kg/cup)
|
1/30
|
1/30
|
1/30
|
4 (kg)
|
Es kristal (bungkus/cup)
|
1/100
|
1/100
|
1/100
|
5 (bungkus)
|
Cup + Tutup
|
1
|
1
|
1
|
1200 (buah)
|
Pencampuran (menit)
|
7
|
4
|
2
|
20 (jam)/hari
|
Pembungkusan (menit)
|
3
|
3
|
3
|
|
Penghasilan
(Rp/cup)
|
2130
|
2511
|
1631
|
(Rupiah)
|
Untuk membuat satu cup capcin yang
diperlukan adalah Capucino + Cincau + Susu + Gula + Es + cup. Untuk membuat
satu cup teh cincau yang diperlukan adalah Cincau + Serbuk rasa teh + Gula + Es
+ cup. Sementara untuk membuat satu cup Teh rasa yang diperlukan adalah Serbuk
teh rasa + Gula + Es + cup. Semua bahan di campur dengan air hingga sesuai
ukuran cup. Air tidak menjadi kendala bagi penjual.
Pencampuran adalah waktu yang dibutuhkan
satu pekerja untuk mencampur bahan baku menjadi produk sesuai pesanan
pelanggan. Pembungkusan adalah waktu yang diperlukan untuk memasukkan hasil
campuran dan dimasukkan kedalam cup hingga diterima pelanggan.
Persediaan adalah bahan-bahan yang
tersedia pada saat wawancara dengan pemilik. Penghasilan adalah selisih antara
bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat satu produk dengan harga jual produk.
Jadi penghasilan disini merupakan penghasilan kotor per cup.
2.
Permasalahan
Berapakah jumlah produk yang harus
dihasilkan setiap unit agar pendapatan maksimal. Pendapatan maksimal yang
dimaksud adalah berdasarkan jumlah yang bisa di jual berdasarkan keterbatasan
bahan dan waktu, bukan berdasarkan jumlah pembeli/penjualan.
3.
Solusi
Solusi yang digunakan dalam persoalan ini adalah
dengan menggunakan program LINGO versi 13.0.
Koefisien
fungsi :
C1 =
Rp. 2130
C2 =
Rp. 2511
C3 =
Rp. 1631
Variable
keputusan
X1 =
Jumlah
Capcin (cup)
X2 =
Jumlah Teh Cin (cup)
X3 =
Jumlah Teh (cup)
Fungsi
Kendala
Kendala
bahan baku
0.01x1 <=
3 capucino
0.04x1
+ 0.04x2
<=
4 cincau
0.05x1 <=
2 susu
0.05x2 + 0.05x3
<=
3 serbuk
teh
0.03x1
+ 0.03x2
+ 0.03x3
<=
4 gula
0.01x1
+ 0.01x2
+ 0.01x3
<=
5 es
x1 + x2 +
x3 <= 1200 cup
Kendala waktu
10x1 + 7x2 + 5x3 <= 1200 menit
Fungsi Tujuan
Max Z = 2130x1 + 2511x2 + 1631x3
Script di Linggo v13.0
Max = (2130*x1) + (2511*x2) +
(1631*x3);
0.01*x1 <= 3; !kendala
capucino maksimum;
0.04*x1 +
0.04*x2 <= 4; !pemakaian
bersama cincau x1 dan x2;
0.05*x1 <= 2; !kendala susu
maksimum;
0.05*x2 +
0.05*x3 <= 3; !pemakaian
bersama serbuk teh x2 & x3;
0.03*x1 +
0.03*x2 + 0.03*x3 <= 4; !pemakaian
bersama gula x1, x2 dan x3;
0.01*x1 +
0.01*x2 + 0.01*x3 <= 5; !pemakaian
bersama es x1, x2 dan x3;
x1 + x2 + x3
<= 1200; !pemakaian bersama
cup;
10*x1 + 7*x2 +
5*x3 <= 1200; !kendala
waktu;
end
Output Linggo v13.0
Global optimal solution found.
Objective value: 235860.0
Infeasibilities: 0.000000
Total
solver iterations:
1
Model
Class:
LP
Total
variables: 3
Nonlinear variables:
0
Integer variables:
0
Total
constraints: 9
Nonlinear constraints:
0
Total
nonzeros: 21
Nonlinear nonzeros:
0
Variable Value
Reduced Cost
X1 40.00000 0.000000
X2 60.00000 0.000000
X3 0.000000 880.0000
Row Slack or Surplus Dual Price
1 235860.0 1.000000
2 2.600000 0.000000
3 0.000000 0.000000
4 0.000000 42600.00
5 0.000000 50220.00
6 1.000000 0.000000
7 4.000000 0.000000
8 1100.000 0.000000
9 380.0000 0.000000
Ranges
in which the basis is unchanged:
Objective Coefficient
Ranges:
Current Allowable Allowable
Variable Coefficient
Increase Decrease
X1
2130.000 INFINITY 2130.000
X2
2511.000 INFINITY 880.0000
X3
1631.000 880.0000 INFINITY
Righthand Side Ranges:
Current Allowable Allowable
Row RHS Increase Decrease
2
3.000000 INFINITY 2.600000
3
4.000000 INFINITY 0.000000
4
2.000000 0.000000 2.000000
5
3.000000 0.000000 3.000000
6
4.000000 INFINITY 1.000000
7
5.000000 INFINITY 4.000000
8
1200.000 INFINITY 1100.000
9
1200.000 INFINITY 380.0000
4.
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis menggunakan Lindo v13
diperoleh solusi optimal sebesar 235860.0 dengan
koefisien X1 (capcin) sebesar 40 unit dan koefisien X2 (teh
cincau) sebesar 60 unit dan X3 (teh rasa) sebesar 0 (nol) unit.
Solusi optimal akan diperoleh dengan persamaan Y = 40X1 + 60X2.
Nilai
reduce cost untuk X1 dan X2 sebesar 0 (nol) dan X3
sebesar 880. Artinya jika kita memaksa untuk memproduksi X3 (teh
rasa) maka pendapatan akan berkurang sebesar Rp. 880,-.
Slack
or surplus pada row 2 sebesar 2.6 hal ini terjadi pada kendala capcino. Artinya
capucino yang tersedia belum termanfaatkan secara maksimal dimana dari 4 kg
yang disediakan masih tersisa sebesar 2.6 kg. Surplus terbesar terdapat pada
cup, yaitu sebesar 1100. Cup masih tersisa sebesar 1100 buah. Artinya kalau
kita memahami bahwa solusi optimal pada saat menjual 40 capcin dan 60 teh
cincau maka total penjualan adalah 100 (seratus) buah sehingga cup yang
terpakai adalah 100 sehingga sisanya sebesar 1100 buah. Sementara untuk kendala waktu masih tersisa
380 menit artinya penjual bisa mengurangi waktu untuk berjualan karena waktu
tidak secara maksimal terpakai yaitu sekitar 6,3 jam.. Dualprice untuk kendala
susu sebesar 42600 merupakan harga bayangan dari input susu. Dan untuk serbuk
teh sebesar 50220.
Berdasarkan
hasil analisis sensitifitas diketahui bahwa menaikkan keuntungan X1
dan X2 tidak terbatas, artinya penjual boleh menaikkan keuntungan X1
dan X2 hingga tidak terbatas. Untuk X3 bisa dinaikkan
hingga keuntungan bertambah sebesar Rp. 880,- karena alowable increase untuk
produk X3 sebesar 880. Sementara penurunan untuk X1
sebesar 2130.00 dan X2 880.00. artinya keuntungan X1
masih bisa diturunkan hingga berkurang sebesar Rp. 2130,- dan untuk X2 masih
bisa diturunkan hingga keuntungan berkurang sebesar Rp. 880,-.
Analisis
sensitivitas kendala diperoleh bahwa bahan baku capucino, cincau, gula, es, cup
dan waktu masih bisa dinaikkan hingga tidak terbatas sementara untuk susu dan
teh tidak bisa lagi dinaikkan, karena susu hanya dipakai untuk produk X1 dan
teh hanya dipakai untuk X2 dengan asumsi hanya memproduksi X1
dan X2. Semua bahan baku masih bisa diturunkan kecuali cincau karena
allowable decrease untuk kendala bahan baku cincau sebesar 0 hal ini bisa
dipahami karena kendala cincau habis dipakai pada solusi optimal. Karena tidak
ada surplus untuk cincau.
5.
Kesimpulan
Diperoleh solusi optimal sebesar Rp. 235.860,-
perhari dengan koefisien X1 40 unit dan koefisien X2 60
unit dan X3 sama dengan 0 (nol) unit. Solusi optimal akan diperoleh
dengan persamaan linier Y = 40X1 + 60X2. Solusi optiml
diperoleh dengan tidak memproduksi X3. Jika penjual memaksa untuk
memproduksi X3 maka keuntungan maksimal berkurang sebesar Rp. 880,
Pemakaian
bahan baku maksimal pada cincau karena Slack or surplus sebesar 0 (nol) hal ini
menunjukkan bahwa cincau habis terpakai selama pada solusi optimal. Surplus
terbesar terdapat pada cup, yaitu sebesar 1100. Artinya bahwa solusi optimal yaitu
pada saat menjual 40 capcin dan 60 teh cincau maka total penjualan adalah 100
(seratus) buah sehingga cup yang terpakai adalah 100. Penjual bisa mengurangi
persediaan bahan baku untuk cup dan bisa dialaihkan kebahan baku lainnya
seperti cincau yang habis terpakai. Sementara untuk kendala waktu masih tersisa
380 menit artinya penjual bisa mengurangi waktu untuk berjualan karena waktu
tidak secara maksimal terpakai yaitu sekitar 6,3 jam.. Dualprice untuk kendala
susu dan serbuk teh sebesar 42600 dan 50220 merupakan harga bayangan dari input
susu dan serbuk teh, untuk susu sebesar Rp. 42.600,-. Dan untuk serbuk teh
sebesar Rp. 50.220,-.
Keuntungan
X1 dan X2 bisa dinaikkan keuntungan tidak terbatas. Untuk
X3 bisa dinaikkan hingga keuntungan bertambah sebesar Rp. 880,-. Penurunan
keuntungan X1 hingga berkurang sebesar Rp. 2130,- dan untuk X2 masih
bisa diturunkan hingga keuntungan berkurang sebesar Rp. 880,-.
Analisis
sensitivitas kendala diperoleh bahwa bahan baku capucino, cincau, gula, es, cup
dan waktu masih bisa dinaikkan hingga tidak terbatas sementara untuk susu dan
teh tidak bisa lagi dinaikkan, karena susu hanya dipakai untuk produk X1 dan
teh hanya dipakai untuk X2 dengan asumsi hanya memproduksi X1
dan X2. Semua bahan baku masih bisa diturunkan kecuali cincau karena
allowable decrease untuk kendala bahan baku cincau sebesar 0 hal ini bisa
dipahami karena kendala cincau habis dipakai pada solusi optimal.