Jul 20, 2016

Manajemen Kinerja



Pada umumnya pimpinan kurang menyukai manajemen kinerja. Mereka hanya berfokus pada:

  • Komunikasi satu arah (atasan pada bawahan) bukan dialog
  • Berkas wajib bukan komunikasi
  • Masa lalu bukan sekarang dan akan datang
  • Menyalahkan bukan memecahkan masalah.

Manajemen kinerja adalah suatu proses komunikasi yang terus menerus, dilakukan dalam rangka kerjasama antara seseorang karyawan dan atasan langsungnya, yang melibatkan penetapan pengharapan dan pengertian tentang hal-hal berikut;

  • Fungsi kerja karyawan yang paling dasar
  • Bagaimana pekerjaan karyawan tersebut berkontribusi pada sasaran organisasi
  • Apa maknanya, dalam arti melakukan pekerjaan dengan baik
  • Bagaimana prestasi kerja akan diukur
  • Rintangan apa yang mengganggu kinerja dan bagaimana rintangan tersebut dapat diminimalkan atau dilenyapkan
  • Bagaimana karyawan dan atasan akan bekerjasama untuk meningkatkan kinerja karyawan

 “Manajemen kinerja dalam beberapa hal sangat sederhana namun, sebenarnya sangat kompleks. Terdiri dari banyak bagian dan membutuhkan keahlian; jika anda mengarahkannya dengan pola pikir yang tepat, anda dapat membuatnya berhasil dan memperoleh manfaat yang besar”.

Jul 19, 2016

Peran Alumni dan Penguatan Lembaga

Mutu dapat diartikan sebagai derajat keunggulan suatu kinerja, dalam konteks pendidikan, upaya peningkatan mutu dapat mengacu pada dua hal, yaitu; “proses pendidikan” dan “hasil pendidikan”. “Proses pendidikan” meliputi aspek pelaksanaan KBM, penciptaan suasana kondusif, pemberian layanan, bahan ajar, metodologi, sarana pra sarana, dukungan administrasi dan sumber daya lainnya. “Hasil belajar” meliputi aspek prestasi yang dicapai sekolah (baik intra maupun ekstra), suasana disiplin, keakraban, kekeluargaan, kenyamanan, kebersihan dan lain-lain. Upaya peningkatan mutu tidak bisa dibebankan sepenuhnya pada sekolah. Memang, sekolah adalah ujung tombak dan pemilik kuasa terbesar dalam peningkatan mutu ini. Karenanya, diperlukan kemandirian, kemauan kuat, dan kerja keras bagi sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikannya. Tetapi, kalau kita mengacu pada konsep “Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah” maka diperlukan sinergi dan kerjasama antara beberapa stakeholders yang melingkupi sekolah. Di antara stakeholder sekolah adalah pimpinan/guru/pengelola/siswa yang ada di sekolah, Pemerintah, dan masyarakat, meliputi orang tua, masyarakat umum, dan alumni. Kesemua stakeholders ini tentunya memiliki proporsi peran dan kontribusi masing-masing bagi peningkatan mutu sekolah. Peran dan kontribusi itu dapat dirumuskan secara tertulis/konkrit dalam kerangka acuan sekolah atau dapat pula dilakukan secara alami/natural, terutama terkait peran dan kontribusi dari unsur masyarakat.

Peran Alumni seharusnya seperti apa?

Alumni sebagai masyarakat yang memiliki hubungan khusus dan ikatan bathin yang istimewa terhadap sekolah, tentu memiliki peranan dan tanggungjawab yang khas dan istimewa pula. Karena, alumni telah merasakan dan mengalami sekian tahun menjadi keluarga sekolah, menikmati dan memperoleh layanan jasa, merasakan visi dan misi apa yang dialami dalam sekian tahun tertentu, dan merasakan kualitas macam apa yang dirasakan sehingga dapat menjadi seperti ini. Apapun yang didapat dari sekolah, tentunya memberikan kontribusi yang tidak kecil bagi kehidupannya di masyarakat.

Sebagai masyarakat istimewa sesungguhnya banyak kontribusi yang dapat diberikan alumni kepada almamaternya. Kontribusi tidak hanya bersifat finansial atau materi saja, tetapi dalam konteks peningkatan mutu diperlukan sumbang saran dan pemikiran tentang berbagai macam hal yang berorientasi pada peningkatan mutu sekolah. Di antara yang dapat dilakukan adalah sumbangan pemikiran untuk mencari konsep dan cara kerja meningkatkan mutu, memberikan informasi, menghubungkan sekolah dengan pihak-pihak lain, promosi sekolah, memberikan bea siswa, dan lain sebagainya. Terpenting adalah bagaimana bantuan dan partisipasi yang diberikan tidak bersifat insidental, namun berkelanjutan. 

Bagi alumni yang masih mahasiswa sesungguhnya kontribusi yang dapat diberikan tidaklah kecil dan sedikit. Meningkatkan kepercayaan diri adik-adik, memberikan informasi PT, organisasi atau lainnya, mendampingi kelompok belajar, membantu kegiatan ekstra, menjadi fasilitator pelatihan, membantu dan mendampingi organisasi kedaerahan/perkumpulan, dan lain sebagainya. Peran-peran itu penting bagi sekolah, karena selain menjadi program, juga merupakan upaya lain dalam memberikan warna dan pemahaman berbeda tentang sekolah. Sehingga diharapkan dapat memacu siswa untuk berprestasi, dapat menemukan orientasi belajarnya, berkontribusi untuk kader, dan tak kalah penting adalah meyakinkan siswa untuk tetap kerasan di sekolah. 

Pentingnya peranan alumni untuk penguatan kualitas institusi pendidikan formal (sekolah) sering terabaikan. Padahal, alumni merupakan aset penting yang harus dijaga, dirangkul dan dikembangkan sejak dini. Semua siswa yang ada di sekolah pada akhirnya akan menjadi alumni, sebelum mereka dinyatakan lulus mereka berproses dalam proses pembelajaran dan interaksi sosial di sekolah. Namun keberhasilan lembaga tidak hanya dilihat dari keberhasilan sekolah dalam memproses siswa di sekolah, tapi harus juga melihat keberhasilan alumni dalam pendidikan di level atas maupun keberhasilan dalam pekerjaan di segala bidang. Beberapa peran alumni untuk penguatan lembaga, adalah sebagai berikut:  

Pertama, dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan dan pengembangan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang produktif di sekolah, alumni dapat berperan sebagai katalis dengan memberikan berbagai masukan kritis dan membangun kepada almamater mereka. Dalam hal ini, alumni memiliki posisi tawar yang unik dan strategis karena meskipun mereka tidak lagi merupakan bagian aktif dalam proses pendidikan di sekolah, namun pengalaman mereka selama menjadi siswa dan ikatan batin serta rasa memiliki mereka yang kuat terhadap almamater dapat menghasilkan dan menawarkan berbagai konsep, ide, pemikiran, masukan dan kritik membangun yang hanya bisa diberikan oleh orang-orang yang berada di posisi mereka. Melalui berbagai media komunikasi yang dapat menjembatani sekolah dan alumni, proses pendidikan di sekolah diharapkan dapat berkembang dalam koridor yang lebih progresif dan terarah.  

Kedua, selanjutnya sesuai peran alaminya, alumni yang berprestasi dan memiliki kompetensi yang mumpuni dapat memainkan fungsi penting dalam membangun opini publik untuk menarik minat calon siswa baru. Alumni, disadari atau tidak, merupakan salah satu acuan utama yang mendasari keputusan para orang tua dan calon siswa dalam menentukan pilihan sekolah. Logikanya, jika alumni dari suatu insitusi pendidikan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam memasuki jenjang pendidikan tinggi favorit dan dapat menunjukkan prestasi dan kontribusi mereka secara riil di masyarakat, kualitas dan kuantitas calon siswa/i yang berminat untuk mendaftar akan meningkat. Mata rantai ini, dengan didukung oleh sistem pendidikan internal sekolah yang baik, akan menghasilkan kesinambungan kualitas sumber daya siswa/i dan alumni yang berkualitas, memiliki daya juang tinggi dan semangat berkompetisi secara sehat. 

Ketiga, Alumni sebagai produk utama dari pabrik pendidikan bertajuk sekolah juga diharapkan mampu mengembangkan jaringan dan membangun pencitraan insitusi di luar. Pengembangan jaringan oleh alumni merupakan potensi strategis untuk membuka berbagai peluang dan meningkatkan daya saing suatu almamater pendidikan karena manfaatnya yang akan berdampak secara langsung pada siswa/i dan sesama alumni. Penciptaan peluang usaha, kerja dan magang, kesempatan beasiswa, serta sirkulasi berbagai macam informasi penting seputar dunia pendidikan dan kerja merupakan beberapa contoh riil yang dapat dikontribusikan oleh alumni melalui jaringan yang dimiliki. Dalam hal ini, salah satu wadah yang perlu ditumbuhkembangkan peran dan fungsinya serta didukung keberadaannya oleh pihak sekolah adalah ikatan alumni. Melalui pengorganisasian alumni secara profesional, berbagai macam peluang dan kesempatan akan dapat terkomunikasikan dengan baik.  

Keempat, secara internal sekolah, keberadaan alumni di berbagai bidang usaha, lapangan pekerjaan dan institusi pendidikan dapat memberikan gambaran dan inspirasi kepada para siswa/i, sehingga pada gilirannya dapat memotivasi mereka dalam menentukan prioritas dan cita-cita ke depan. Salah satu contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan acara semacam “Studium Generale” . Dalam kegiatan ini, para alumni, di bawah koordinasi angkatan yang baru lulus, kembali ke sekolah secara rutin setiap tahunnya untuk mengadakan presentasi, tatap muka, diskusi dan membuka stand konsultasi yang akan menjelaskan mengenai berbagai pilihan jurusan dan beberapa alternatif perguruan tinggi negeri dan swasta favorit kepada para siswa, dengan sasaran utama siswa/i kelas XII yang akan lulus. Para alumni yang telah bekerja juga diberikan kesempatan untuk dapat menjelaskan mengenai lingkup kerja mereka beserta tantangan yang dihadapi agar dapat memberikan gambaran mengenai dinamika dunia kerja.

Alumni mungkin hanya merupakan salah satu elemen dari sekian banyak faktor-faktor penting yang berperan dalam meningkatkan kualitas dan kinerja suatu insitusi pendidikan. Namun, melihat potensi strategis dan luar biasa yang bisa digali dari keberadaan alumni, sudah saatnya pihak sekolah mulai merangkul kembali alumninya menyiapkan para siswa dengan persiapan yang matang untuk dapat menjadi alumni yang memiliki dedikasi dan semangat yang tinggi untuk membesarkan almamaternya. Kerjasama dan sinergi yang harmonis antara alumni dengan sekolah, siswa, dan orang tua siswa akan memiliki dampak yang besar bagi pengembangan sekolah secara berkesinambungan di masa mendatang.

Tulisan Baru

Jamur Tiram peluang dan manfaatnya

  Jamur tiram merupakan salah satu tanaman yang dapat tumbuh dengan mudah pada media kayu lapuk, dapat dikonsumsi serta bernilai ekonomi. ...