Pedagang kaki lima
selalu menjadi dilema dimanapun berada. Keberadaan mereka bukan karena tidak
ada alasan, selain memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari para pekerja PKL juga
merupakan penyumbang devisa negara meskipun sumbangannya tidak sebesar TKI.
Konflik yang sering terjadi adalah penggunaan lahan yang bukan merupakan
miliknya atau bahkan menggunakan lahan milik umum. Tanggal 20 September 2013,
pedagang kaki lima pasar sabtuan mendatangi DPRD Jember untuk mengadukan nasib
mereka karena terancam untuk di gusur oleh pihak pemilik lahan dimana dalam hal
ini adalah Dinas Pembibitan dan Peternakan Provinsi Jatim. Pembelajaran selayaknya
memberikan bekal bagi siswa agar mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan
di masyarakat. Pembelajaran Berbasis masalah menjadi model realita kehidupan
dengan mengangkat fenomena yang terjadi di masyarakat. Konflik PKL dengan Dinas
Peternakan di depan Pasar Sabtuan Jember layak untuk grand tema dalam pembelajaran. Dimana dalam pembelajaran melibatkan
bidang ilmu yaitu biologi dan matematika serta bahasa Indonesia. Pembelajaran
biologi mempertajam kemampuan siswa dalam menganalisis persoalan ini dari sudut
pandang lingkungan. Sementara matematika diharapkan dapat maningkatkan
kemampuan siswa dalam menganalisis model dalam bentuk persamaan linier untuk
mengkaji keuntungan maksimal dari setiap persoalan yang terjadi. Dari hasil
analisis persoalan yang terjadi diketahui bahwa ada 3 persoalan mendasar yang
dihadapi PKL. Pertama adalah
rendahnya tingkat pendidikan PKL. Kedua
minimnya pemahaman tentang hukum dan ketiga
adalah minimnnya kemampuan dalam berwirausaha. Persoalan pendidikan dan hukum
tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat sehingga persoalan ini menjadi
ranah pemerintah dalam menyelesaikannya. Sementara yang bisa dilakukan dalam
ranah sekolah adalah bagainama melatih wirausaha PKL agar mampu bersaing. Dalam
jangka pendek yang bisa dilakukan adalah melatih PKL agar mampu mengolah hasil
panen (yang dijual) menjadi bahan turunan sehingga bisa bertahan lebih lama dan
memiliki nilai tambah. Hal ini adalah solusi terbaik mengingat karakter hasil
pertanian adalah sangat tergantung musim dan waktu jual. Ketika hasil pertanian
menjadi bertahan lama dan bisa meningkatkan nilai jual maka hal itu menjadi
sesuatu yang menjadikan PKL bisa bersaing.
Totok Iskandar, S.Pd* dan Dra. Endah Pantjaarsih**
* Guru Biologi
SMA Negeri 3 Jember
** Guru
Matematika SMA Negeri 3 Jember