Aug 21, 2015

Peran Komunikasi di Masyarakat



Dalam ekonomi politik internasional, interaksi antar aktor atau pelaku ekonomi dicapai melalui komunikasi, salah satunya dengan diplomasi. Diplomasi sendiri merupakan suatu aktivitas yang pada awalnya dilakukan oleh pihak tertentu (secara resmi oleh pejabat pemerintah; diplomat) yang mewakili negaranya di negara lain dengan tujuan mencapai kepentingan nasional. Salah satu tugas utama diplomasi adalah mendorong hubungan ekonomi negara yang diwakili terhadap negara tujuan yang berkaitan dengan bagaimana menjaga hubungan pasar, proteksi, dan pengawasan. Aktivitas inilah yang kemudian disebut sebagai diplomasi ekonomi.
Hal itu juga terjadi di level bisnis. Seorang manajer perusahaan dituntut untuk terus mengembangkan diri agar mampu menyediakan pasar agar produksi perusahaan bisa terus ditingkatkan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan diplomasi di level korporat sehingga terus mampu berkembang. Mengacu pada pendapat Saner (2000:pp.80-92) bahwasanya dilingkungan bisnis yang komplek seperti saat ini, kemampuan diplomasi merupakan persoalan penting, yang tidak bisa kita abaikan. Kegiatan negosiasi sebenarnya adalah kegiatan sehari-hari yang tidak dapa terlepas dari kehidupan manusia. Selama manusia itu melakukan proses komunikasi dengan orang lain, maka disitulah kegiatan negosiasi itu terjadi dan kadang kala kita juga melakukan tanpa kita sadari.
Lebih lanjut Saner & Yiu (2005:pp.298-312) menjelaskan bahwa diplomat bisnis harus bernegosiasi, bernegosiasi dan berkompromi dengan pemerintah daerah, dan pada saat yang sama mereka juga harus peka terhadap keinginan dan tuntutan meningkatnya jumlah LSM lokal dan internasional yang memantau perusahaan-perusahaan global dalam menjalankan bisnis. Pendapat ini memberikan asumsi bahwa dalam setiap tindakan perusahaan harus mampu melakukan negosiasi bukan hanya dalam struktur yang setara atau horisontal antar perusahaan, tetapi perusahaan juga harus bisa melakukan diplomasi dengan pemerintah setempat dan juga harus bisa melakukan diplomasi dengan LSM yang ada di daerah tersebut. Pemaham Saner ini memang mengaitkan keberadaan perusahaan di level internasional.
Dalam posisi yang lebih komplek, pemahaman tentang diplomasi publik telah menjadi kata kunci di kantor-kantor urusan luar negeri di seluruh dunia, terutama setelah Amerika Serikat menyadari masalah reputasi di banyak negara dan memutuskan untuk mendukung program-program untuk menginformasikan atau mempengaruhi opini publik di negara-negara lain (Wolf & Rosen, 2004). Pendapat Wolf dan Rosen ini memang melekatkan diplomasi sebagai bagian dari pemerintahan khususnya kantor urusan luar negeri. Pemahaman ini mempersempit arti diplomasi itu sendiri, dimana diplomasi selalu dikaitkan dengan diplomat yaitu individu yang mewakili suatu negara dan posisinya berada dinegara asing. Pemahaman lebih lanjut, persoalan diplomasi tidak hanya dilekatkan pada seorang diplomat (sebagai perwakilan negara) tetapi lebih luas pada level bisnis, dimana setiap perusahaan dalam memperluas jangkauannya membutuhkan seorang perwakilan untuk melakukan diplomasi baik secara horisontal maupun vertikal.
Negosiasi dan diplomasi tentunya akan dapat berjalan dengan sukses apabila dilakukan dengan baik. Dalam komunikasi bisnis, diplomasi bisnis adalah suatu proses dimana dua pihak atau lebih yang mempunyai kepentingan yang sama atau bertentangan, bertemu dan berbicara untuk mencapai suatu kesepakatan. Perbedaan kepentingan memberikan alasan terjadinya suatu titik temu dan dasar motivasi untuk mencapai kesepakatan baru. Negosiator yang baik hendaknya membangun kerangka dasar yang penting tentang negosiasi yang akan dilakukan, agar berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Melakukan lobi dan negosiasi harus sesuai dengan prinsip- prinsip, strategi, teknik, dan taktik, esensi dan fungsinya, oleh karena itu disebut sebagai suatu konsep.
Menurut Ordeix and Duarte (2009:pp.549-564) menjelaskan bahwa agar efektif, diplomasi publik harus terjadi dalam dua arah. Hal ini melibatkan tidak hanya membentuk pesan bahwa sebuah negara ingin menyajikan persepsi luar negeri, tetapi juga menganalisis dan memahami cara-cara yang pesan ditafsirkan oleh masyarakat yang beragam dan mengembangkan alat-alat membaca pesan dan percakapan serta cara-cara persuasif. Kajian ini memang masih terbatas pada asumsi diplomasi dalam lingkup negara, bukan dalam perspektif bisnis. Namun pendapat Ordeix-Rigo ini banyak dijadikan acuan peneliti diplomasi bisnis karena masih memiliki relevansi yang signifikan.
Teknik negosiasi dan diplomasi sangat erat hubungannya dengan kegiatan komunikasi, yaitu praktek Public Relations. Sepertihalnya dalam komunikasi, maka dalam negosiasi dan diplomasi juga terdapat unsur-unsur tama yaitus sumber (source), pesan (message), saluran (channel), penerima (receiver), dan efek (effect) serta umpan balik (feed back). Dalam makalah ini posisi negosiasi sebagai bagian dari diplomasi. Negosiasi merupakan seni dalam hal diplomasi yang dilakukan oleh diplomat korporat atau perusahaan. Selain itu, makalah ini dilakukan untuk mengkaji secara empirik dan teoritik peran dan fungsi dari diplomasi korporat.

No comments:

Post a Comment

Tulisan Baru

Jamur Tiram peluang dan manfaatnya

  Jamur tiram merupakan salah satu tanaman yang dapat tumbuh dengan mudah pada media kayu lapuk, dapat dikonsumsi serta bernilai ekonomi. ...