Feb 14, 2016

Usaha Kesehatan Sekolah

Alasan yang mendasar dari semangat yang tertuang dalam SKB 4 menteri dalam pedoman pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) diantaranya bahwa anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang rawan terhadap masalah kesehatan. Usia sekolah sangat sensitif untuk menanamkan pengertian dan kebiasaan hidup sehat. Sekolah merupakan institusi masyarakat yang terorganisasi dengan baik. Keadaan kesehatan anak sekolah akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapai. Anak sekolah merupakan kelompok terbesar dari kelompok usia anak-anak yang menerapkan wajib belajar. Pendidikan kesehatan melalui anak-anak sekolah sangat efektif untuk merubah perilaku dan kebiasaan hidup sehat umumnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Budiono (2013: pp.184-191) menunjukkan bahwa 78% responden mendukung peran UKS untuk menyampaian informasi kesehatan reproduksi, sedangkan pelaksanaan Trias UKS di sekolah masih kurang. Hasil kajian ini memberikan gambaran bahwasanya peran UKS disekolah bukan lagi hanya sebagai pelengkap, namun menjadi bagian fundamental sebagai bagian dari kerangka besar pendidikan.
Lebih kongkrit UKS ditujukan untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik, mencakup : a. menurunkan angka kesakitan anak sekolah. b. meningkatkan kesehatan peserta didik baik fisik, mental maupun sosial. c. Agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah. d. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan terhadap anak sekolah. e. Meningkatkan daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh buruk narkotika, rokok, alkohol dan obat-obatan berbahaya lainnya.
Sementara saat ini permasalahan kesehatan yang menimpa anak-anak usia sekolah sangat komplek, mulai dari tingginya angka kesakitan setiap bulannya terutama anak usia dini TK dan SD yang ini akan menggangu kesehatan anak-anak didik Dalam kegiatan belajar dan tumbuh kembangnya, lingkungan sekolah berupa sumber air bersih, jamban, pembuangan sampah, toilet, kantin, serta sarana pendukung lainnya , tempat dimana hampir tiap hari 4 - 6 jam anak-anak berkegiatan tampak masih belum banyak mendapat perhatian  dari masyarakat sekitar maupun pihak penyelenggara, kondisi ini juga turut memperburuk kondisi tumbuh kembang anak dan peserta didik dalam mempengaruhi pola hidup sehat dan yang lebih memprihatinkan adalah makanan yang disediakan dikantin sebagai satu satunya tempat anak-anak membeli makanan, masih banyak menyuguhkan jenis mekanan yang kurang memenuhi standar gizi yang dibutuhkan anak-anak seperti hasil kajian oleh Kristianto (2013:pp.489-494) dimana hasil kajiannya menyimpulkan bahwa 71,4% jajanan mengandung formalin. Faktor utama yang menentukan pemilihan jajanan di sekolah mencakup variabel harga, hadiah, ukuran porsi, aroma, dan kebebasan menentukan pilihan sendiri. Hal ini lebih disebabkan oleh pola perilaku para pengelola kantin yang tidak memahami tentang gizi.

Daftar Pustaka:
Budiono, Muhammad Arif. 2013. Peran UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) Dalam Penyampaian Informasi Kesehatan Reproduksi Terhadap Siswa Smp
Negeri X Di Surabaya
. Jurnal Promkes Vol. 1 No. 2. ISSN. 1907-9206
Kristianto, Yohanes. 2013. Faktor Determinan Pemilihan Makanan Jajanan pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 7, No. 11, Juni 2013.
 

No comments:

Post a Comment

Tulisan Baru

Jamur Tiram peluang dan manfaatnya

  Jamur tiram merupakan salah satu tanaman yang dapat tumbuh dengan mudah pada media kayu lapuk, dapat dikonsumsi serta bernilai ekonomi. ...